Sinopsis Novel MANGIR karya Pramoedya Ananta Toer

Latar Belakang
Latar belakang kisah Mangir karya Pramoedya Ananta Toer ini adalah keruntuhan Majapahit pada tahun 1527, akibat dari keruntuhan Majapahit, kekuasaan tak berpusat tersebar di seluruh daerah Jawa yang menyebabkan keadaan kacau balau. Perang terus terjadi untuk merebut kekuasaan tunggal, perang tersebut tentu saja menjadikan Pulau Jawa bermandikan darah. Sehingga yang muncul di Jawa adalah daerah-daerah kecil (desa) yang berbentuk Perdikan (desa yang tidak mempunyai kewajiban membayar pajak kepada pemerintah penguasa) dan menjalankan sistem demokrasi desa, dengan penguasanya yang bergelar Ki Ageng.

Adalah Ki Ageng Pamanahan menguasai Mataram dan mendirikan Kota Gede pada 1577. Kemudian Panembahan Senapati, anak Ki Ageng Pamanahan naik menjadi Raja Mataram.

Saat bersamaan muncul pula sebuah daerah Perdikan Mangir dengan pemimpinnya atau biasa disebut tua Perdikan yang bernama Ki Ageng Mangir Wanabaya seorang pemuda gagah dan berani beserta saudara angkatnya yang bernama Baru Klinting. Tak hanya berdua, Perdikan Mangir memperoleh bantuan dari beberapa orang demang yang masing-masing memiliki daerah kekuasaan pula. Demang Patalan, Demang Jodog, Demang Pandak, dan Demang Pajangan adalah  orang-orang yang setia selalu membantu Wanabaya.

Perdikan Mangir dan Wanabaya
Suatu hari Perdikan Mangir di bawah komando Wanabaya berhasil memukul mundur pasukan Mataram yang hendak menyerang dengan siasat perang Ronggeng Manggilingan. Setelah perang kecil tersebut usai, Wanabaya bersukaria dengan menari bersama wanita ronggeng keliling yang bernama Adisaroh. Adisaroh adalah seorang wanita yang sangat cantik sehingga membuat Wanabaya tak mampu melepaskan pandangannya dari Adisaroh yang lama kelamaan membuatnya jatuh hati kepadanya.

Lain halnya dengan Wanabaya, para demang dan Baru Klinting justru sibuk berdebat sengit akan tingkah laku Wanabaya yang menurut Demang Patalan dan Demang Pandak tidak sepatututnya dilakukan oleh seorang tua Perdikan. Sebaliknya Demang Jodog dan Demang Pajangan justru membenarkan apa yang dilakukan oleh Wanabaya, sementara itu Baru Klinting hanya bisa menjadi penengah antara kedua kubu yang berseteru.

Baru Klinting yang pandai bersilat lidah akhirnya memutuskan untuk menghadapkan Wanabaya beserta Adisaroh ke hadapan para demang. Mereka menuntut Wanabaya agar dapat bersikap bijak layaknya sebagai seorang tua Perdikan, bukannya malah mabuk sambil menari-nari bersama Adisaroh seusai perang. Bukan kepalang kekesalan Wanabaya, akhirnya di hadapan seluruh demang termasuk ayah Adisaroh Tumenggung Mandaraka, ia menyatakan rasa cintanya kepada Adisaroh dan hendak mempersuntingnya. Tak ada pilihan bagi Adisaroh untuk menolak begitu juga dengan para demang yang tak dapat membendung hasrat Wanabaya muda.

Tak henti sampai di situ, Baru Klinting tetap memberi wejangan dan nasihat kepada Wanabaya akan keputusan yang telah ia ambil. Dengan atau tanpa Adisaroh Wanabaya tetap harus menjadi orang yang paling setia dan cinta pada Perdikan Mangir serta tidak akan melemah pendirian. Tetap gagah berani dan terus maju melawan Mataram sebagai seorang setiawan.

Akhirnya Pambayun mengatakan yang sesungguhnya kepada Wanabaya bahwa sebenarnya dirinya adalah Putri Pambayun anak putri dari Panembahan Senapati dan Tumenggung Mandaraka tak lain adalah penasihat Mataram yaitu Ki Juru Martani. Bukan main kesalnya Wanabaya yang ternyata selama ini telah dibohongi oleh isteri tercintanya sendiri, sambil bersujud menangis Pambayun meminta maaf dan menyatakan rasa penyesalan dan bersalahnya. Apa daya wanabaya yang telah naik pitam tak kuasa menahan amarahnya dan terus menggerutu menungu kedatangan Baru Klinting yang mungkin bisa menenangkannya.

Hari kunjungan yang dinanti telah tiba, inilah saatnya wanabaya dan Pambayun beserta seluruh bala tentara Mangir menuju Mataram. Di lain pihak Panembahan Senapati, Ki Ageng Pamanahan, dan Ki Juru Martani sudah tak sabar menunggu menantunya Wanabaya menghadap. Ketika tiba di Mataram bala tentara Mangir langsung menyerbu Mataram dengan segenap kekuatan yang ada. Wanabaya dan Baru Klinting pun ikut menyerbu Mataram dan langsung menuju ruang pertemuan untuk menghujamkan kerisnya kepada Panembahan Senapati. Ketika hendak berlari menghujam kan kerisnya, Wanabaya ditikam dari belakang oleh Pangeran Purbaya yang merupakan kakak dari pambayun. Begitu juga dengan Baru Klinting, setelah menangkis serangan demi serangan akhirnya ia pun tewas oleh tikaman tombak Panembahan Senapati. Tak hanya mereka berdua, Ki Ageng Pamanahan ayah dari Panembahan Senapati pun tewas saat itu juga. Berakhirlah sudah perjalanan Perdikan Mangir di tangan Mataram, hanya tersisa Pambayun yang tengah bersedih sanbil memeluk jasad suami tercinta sang Tua Perdikan Mangir Wanabaya sambil terus berkata sendiri tanpa arti.

Berminat memiliki bukunya? silahkan Download Ebooknya DISINI.
Share this article :
+
0 Komentar untuk "Sinopsis Novel MANGIR karya Pramoedya Ananta Toer"

Label

Bhs. Indonesia (122) PDF (122) Epub (111) gratis (88) umum (83) download (73) Novels (62) Ebook Pengetahuan (59) Agama (41) komputer (39) ebook islam (37) Best Seller (33) internet (32) Baca buku (26) Motivasi (23) resensi (19) Ebook Umum (18) ebook (18) novel (18) Ebook Motivasi (16) Ebook Novel (16) Premium (16) ebook pilihan (16) ilmu komunikasi (16) Ebook Hand Made (15) Ebook Komputer (13) sastra (13) Remaja (12) english ebook (12) info buku (12) psikologi (12) tutorial (12) Desain Grafis (11) Ebook Kesehatan (11) Pendidikan (11) Ebook Cinta (10) Ebook Dewasa (10) Andrea Hirata (9) Fantasi (9) kesehatan (9) Ebook Internet (8) Kisah Nyata (8) Sesbud (8) Zionis & Dajjal (8) Ebook Biografi (7) Ebook Desain (7) Ebook komik (7) Ebook Remaja (6) Habiburrahman El Shirazy (6) Koleksi Twilight (6) ebook untuk mahasiswa sastra (6) politik (6) Bisnis Online (5) Dan Brown (5) Ebook Anak (5) Ebook Bisnis (5) Ebook Humor (5) Ebook Programmer (5) Ebook Sulap (5) Manga (5) Pembelajaran (5) bisnis (5) pramoedya ananta toer (5) website (5) Ebook Misteri (4) Ebook Sms (4) Ilana Tan (4) Sekolah (4) Stephanie Meyer (4) Tokoh (4) blog (4) filsafat (4) heritage (4) ilmu sosial (4) novel terjemahan (4) orhan pamuk (4) Allan Pease (3) Animasi (3) Barbara Pease (3) Ebook Kitab Klasik (3) Ebook Psikologi (3) Ebook Terjemahan (3) Harun Yahya (3) Humor (3) J.R.R. Tolkien (3) Langit K. Hariadi (3) Logika (3) Majalah (3) Pemrograman (3) Rick Riordan (3) Tafsir ibnu katsir (3) buku pintar (3) Agus Mustofa (2) Alamat Email Media (2) Ebook Olah Raga (2) Ebook Politik (2) Fiksi (2) Quraish Shihab (2) Robert T. Kiyosaki (2) Soe Hok Gie (2) Takashi Matsuoka (2) UNKNOWN (2) Web (2) adsense (2) epik sejarah (2) hacking (2) intelijen (2) jostein gaarder (2) la tahzan (2) membaca sastra (2) pengembangan diri (2) pitoyo amrih (2) A. Riawan Amin (1) A.A. Navis (1) Abd. Hajjaj (1) Abd. M. Al-Rehaili (1) Abd. bin M. Al-Dawud (1) Abdul Qodir Jaelani (1) Agnes Davonar (1) Ahmad Osman (1) Ahmad Thoson (1) Ahmad Tohari (1) Alexandre Dumas (1) Ali Al Ghareem (1) Anche Min (1) Anthony Robbins (1) Asep S.M. Romli (1) B.J. Habibie (1) Benny Rhamdani (1) Biografi (1) C.S. Lewis (1) Catatan (1) David J. Leiberman (1) Dinata Eka Putra (1) Djenar Maesa Ayu (1) Don Wilson (1) Donald J. Trump (1) Donny Dhirgantoro (1) E.S Ito (1) Ebook Hacker (1) Ebook Harun Yahya (1) Ebook Lawas (1) Ebook Musik (1) Ebook Reader (1) H.J. De Graaf (1) HM. Bashiruddin Mahmud Ahmad (1) Hubungi Kami (1) IPTEK (1) Imam Ghazali (1) Imam Sutrisno (1) Irfan AmaLee (1) Irving Karchmar (1) James M. Robinson (1) Jean P. Sasson (1) John Allyn (1) Julia Navarro (1) Kahlil Gibran (1) Karen Armstrong (1) Kiran Desai (1) Komedi (1) Kyai A. Masruri (1) M. Ebrahim Khan (1) M. Gatot Aryo (1) M. Husain Haekal (1) M. Isa Dawud (1) M. O'C Walshe (1) MB. Rahimsyah (1) Marah Rusli (1) Michael Crichton (1) Mick O'Hare (1) Misteri (1) Mochtar Lubis (1) Muhhammad bin Abdul Wahab at-Tamini (1) Niccolo Machiavelli (1) Nyoman S. Pendit (1) Paul Findley (1) Paulo Coelho (1) Program Referral (1) Rajaa Al Sanea (1) Rakyat Indonesia (1) Rhonda Byrne (1) Saumiman Saud (1) Silat (1) Stephen R. Covey (1) Sunardi D.M (1) Syaikh Mustafa Al-Maraghi (1) Syaikh Nashiruddin Al Albani (1) TH. G. TH. Pigeaud (1) Tetsuko Kuroyanagi (1) Timeri N. Murari (1) Toto Tasmara (1) Tulis St. Tati (1) Umar Sulaiman al-Asyqor (1) Victor Malarek (1) Vladimir Nabokov (1) William G. Carr (1) Willy yandi Wijaya (1) Yatna Pelangi (1) Z.A. Maulani (1) Zhanna Dolgopolova (1) andy f. noya (1) cerita rakyat (1) ekonomi (1) inspiratif (1) kuliner (1) mario teguh (1) muhammadiyah (1) penulis (1) putu wijaya (1) tukang download buku (1)